Cara Membeli Domain dan Cara Menghosting Website
Hai perkenalkan nama saya Hasan Ramdani saya berasal dari Jurusan Teknik Informatika Angkatan 2022. Di artikel ini saya akan coba menjelaskan bagaimana cara membeli domain dan cara menghosting website. Tapi sebelum ke pokok pembicaran kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu domain dan hosting. Seperti yang kita ketahui bersama domain istilah domain dan hosting di bidang digitalisasi sudah tidak perlu diragukan lagi karena kedua elemen tersebut sangat lah penting untuk sebuah website yang akan kita buat.
Domain ini ibarat alamat yang digunakan untuk menemukan website Anda yang ada di internet. Sebenarnya domain ini tersusun dari pada angka-angka yang dinamakan alamat IP karena orang menghapal alamat IP susah maka dibuatlah domain untuk mempermudah alamat website pencarian. Dalam memberi nama domain biasanya menggunakan format huruf seperti biasa, gabungan antara huruf dan angka, atau hanya huruf saja, symbol yang bisa digunakan hanya berupa (-), contoh-contoh nama domain yang ada di Internet, 123.com, abc.go.com, kaskus.co.id, merriam-webster.com, dan lain sebagainya.
Selanjutnya kita akan membahas pengertian dari hosting (web hosting). Pengertian hosting adalah suatu layanan yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan semua data (database) sebuah website sehingga dapat diakses melalui internet. Dalam hal ini data tersebut dapat berupa dokumen, gambar, video, email, aplikasi, dan lain sebagainya. Ada juga yang menjelaskan pengertian hosting adalah tempat untuk menyimpan berbagai jenis kebutuhan sebuah website agar dapat online dan diakses melalui internet. Artinya, agar sebuah website bisa online dan dapat diakses dari manapun maka website tersebut harus menyimpan data-datanya di sebuah lokasi khusus, yaitu hosting.
Setelah kita mengetahui arti dan fungsi dari domain dan web hosting saya akan menjelaskan bagaimana cara membeli domain dan cara menghosting website.
Sebelum Anda membeli domain alangkah baiknya mengetahui 5 tips yang akan bermanfaat sebelum anda memutuskan membeli domain :
- Pahami niche Anda. Mengetahui keyword dan istilah pencarian paling populer dalam suatu niche akan membantu Anda menemukan nama domain yang sesuai dengan proyek Anda.
- Gunakan domain yang singkat tapi berkesan. Nama yang catchy dan pendek tentu lebih mudah dieja dan diketik daripada yang panjang. Domain singkat dan unik juga lebih mudah diingat oleh pengunjung. Oleh karena itu, coba buat nama dengan 6 sampai 14 karakter saja
- Coba .com, kalau bisa. Ekstensi domain .com saat ini menjadi top-level domain paling populer, jadi coba mulai dengan akhiran ini karena sebagian besar pengguna web lebih familiar dengannya.
- Pastikan tidak melanggar trademark pihak lain. Agar tidak terjerumus ke dalam masalah hukum, sebaiknya jangan gunakan nama yang serupa dengan brand populer yang sudah mapan. Gunakan tool pencarian merek dagang terdaftar agar terhindar dari situasi semacam itu.
- Hindari angka dan tanda hubung. URL dengan angka dan tanda hubung lebih sulit diingat dan diketik. Selain itu, URL dengan spasi atau angka juga sulit diucapkan. Gunakanlah domain yang terdiri dari satu kata atau serangkaian kata.
Berikut 5 cara membeli domain, saya akan ambil contoh cara membeli domain perusahaan hostinger :
- Temukan Registrar Domain yang Kredibel. Registrar adalah perusahaan yang mendaftarkan dan mengelola domain. Perusahaan ini mendapatkan akreditasi dari ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers), organisasi nirlaba yang mengontrol aturan dan regulasi pendaftaran domain website. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih registrar adalah harga, kebijakan masa berlaku domain, layanan add-on dan kebijakan transfer domain.
- Cari Nama Domain. Setelah menemukan registrar untuk mendaftarkan domain, sekarang saatnya Anda mencari nama domain. Saat memilih domain, pastikan juga untuk memilih ekstensi domain yang tepat. Ekstensi adalah bagian akhir di belakang alamat web. Ekstensi domain juga disebut sebagai top-level domain (TLD). Ada berbagai jenis ekstensi domain yang bisa dipilih, di antaranya: Country Code Top-Level Domain (ccTLD). TLD jenis ini mewakili negara tertentu, sehingga baik pengguna maupun mesin pencari sama-sama tahu kalau website dirancang untuk pengunjung dari negara tertentu. Misalnya, domain .id adalah ccTLD untuk Indonesia dan .us untuk Amerika Serikat.
Sponsored Top-Level Domain (sTLD). TLD ini digunakan secara terbatas untuk tipe grup dan organisasi tertentu. Beberapa contoh sTLD adalah .mil, .gov, dan .edu.
Generic Top-Level Domain (gTLD). Ini adalah jenis TLD yang paling umum digunakan dan tidak mewakili kode negara tertentu. Beberapa contoh gTLD adalah .com, .org, dan .net. Pilih Domain yang cocok untuk proyek Anda, lanjutkan ke proses pembayaran. Pada langkah ini, Anda juga harus memilih jangka waktu pendaftaran domain. Setiap registrar menawarkan jangka waktu yang bermacam-macam, mulai dari 1 tahun sampai 10 tahun. Sebelum jangka waktu pendaftaran awal berakhir, registrar akan mengingatkan Anda untuk renew domain. Selain itu, perusahaan pendaftaran domain biasanya mengharuskan pengguna membayar untuk jangka waktu minimal 1 tahun. Tapi, registrar lain mungkin memiliki jangka waktu pendaftaran minimum yang lebih lama, seperti 2 tahun. Apabila Anda mengikuti cara membeli domain di Hostinger, klik tombol Tambah ke cart di sebelah harga domain setelah menyelesaikan proses memilih nama domain di halaman domain checker.
Lalu, klik tombol Tambah ke cart berwarna hijau.
Dari jendela shopping cart, pilih drop-down Jangka waktu dan pilih periode pendaftaran. Di sini, Anda juga bisa memilih untuk menambahkan add-on perlindungan privasi. Klik tombol Checkout Sekarang untuk menyelesaikan pesanan.
Kemudian, Anda perlu login atau membuat akun untuk menyelesaikan proses pembayaran.
Setelah itu, lakukan proses checkout dan pilih metode pembayaran.
Isikan informasi billing dan cek pesanan Anda lagi. Kalau sudah yakin, lanjutkan ke proses menyelesaikan cara membeli domain website.Selesaikan Pendaftaran Domain. Apabila sudah menyelesaikan pembayaran, Anda akan langsung diarahkan ke control panel. Di control panel ini, tersedia kolom setup yang harus Anda isi untuk menyelesaikan pendaftaran domain. Isi semua kolom dengan detail yang benar, seperti nama, alamat, dan informasi kontak Anda. Data ini akan disimpan di WHOIS, yang merupakan database kepemilikan domain resmi.
Setelah mengirimkan detailnya, pendaftaran domain akan diproses.
Anda bisa mengubah informasi kepemilikan domain melalui bagian pengelolaan domain di dalam control panel. Setelah melakukan perubahan, Anda perlu mengonfirmasinya melalui email.Verifikasi Kepemilikan Domain. Anda sudah sampai di langkah terakhir! Sekarang, verifikasi kepemilikan domain melalui alamat email yang digunakan saat mendaftarkan domain. Email biasanya diterima dalam beberapa menit setelah menyelesaikan setup domain. Cukup klik link verifikasi di email untuk memverifikasi informasi kontak Anda. Kalau tidak menerima email, kirim ulang permintaan dari control panel. Sebaiknya lakukan segera, karena kalau sudah 15 hari atau lebih, domain Anda bisa ditangguhkan untuk sementara dari registry. Selesai! Sekarang Anda sudah tahu cara membeli domain website dan menyelesaikan proses pendaftaran awal. Mudah dan tidak repot, kan?
Berikut 6 cara menghosting website agar website anda dapat di lihat oleh semua orang :
- Pilih web hosting yang andal dan tepercaya yang memiliki layanan seperti live support, memiliki kontrol terhadap akun web hosting Anda, space untuk mengembangkan proyek online Anda, jaminan uang kembali dan penawaran tambahan yang lebih baik. Dengan adanya layanan lebih yang diberikan oleh para penyedia hosting Anda akan lebih aman dan nyaman dam mengelola website.
- Pilih cara upload website yang tepat untuk mengonlinekan website. Berikut empat tool yang paling banyak digunakan untuk mengupload situs:
File Manager Tool berbasis browser ini memiliki semua fitur unggulan untuk mengelola file dan direktori Anda. Jika memilih Hostinger, Anda akan mendapatkan akses ke tool ini.
File Transfer Protocol (FTP) Karena setiap web hosting dilengkapi dengan FTP secara default, maka Anda dapat menggunakannya untuk mengonfigurasikan aplikasi FTP (contohnya, FileZilla). Semua informasi yang dibutuhkan untuk upload website disimpan di dalam FTP Accounts yang berada di bawah Files.
Importer website otomatis Di Hostinger, ada fitur yang disebut Import Website. Fitur ini bisa digunakan untuk mengekstrak arsip website hingga 256MB secara langsung ke direktori public_html.
Plugin migrasi WordPress. Seperti yang Anda tahu, WordPress merupakan salah satu platform yang terkenal akan kemudahan pengelolaannya. Jika Anda menggunakan WordPress, maka ada beberapa cara untuk memindahkan website. Salah satu cara termudah adalah dengan menggunakan plugin (misalnya All in One WP Migration), yang akan melakukan pemindahan situs. - Upload dan ekstrak arsip website. Mari kita mulai dari File Manager Hostinger – tool yang kami buat untuk memudahkan pekerjaan para webmaster. Buka File Manager dan pilih ikon Upload Files yang ada di menu kanan atas. Dengan mengekstrak file website terlebih dulu, Anda dapat mentransfer semua file secara langsung ke public_html tanpa perlu melakukan hal-hal lain. Kalau tidak, Anda harus membuat koneksi via SSH dan mengekstrak arsipnya secara manual.
- Pastikan semua file tersimpan di public_html. Anda harus memastikan bahwa semua file tersimpan di direktori root domain, yang adalah public_html. Terkadang, muncul direktori tambahan ketika Anda mengekstrak backup website. Alih-alih example.com, file website Anda terbuka di example.com/sesuatu.
- Mengimpor database MySQL. Berikut langkah-langkah untuk mengimpor database:
Buat database dan user MySQL baru.
Buka database yang baru saja dibuat melalui phpMyAdmin.
Gunakan fitur Import untuk upload file backup.
Update informasi koneksi database MySQ (misalnya, nama database, host, user, password) yang ada di dalam file konfigurasi. - Mengecek apakah website berhasil online atau tidak. Setelah semua file website berhasil diupload, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengecek situsnya apakah bisa online ata tidak. Apabila domain telah diarahkan ke Hostinger, maka yang perlu Anda lakukan hanyalah membuka domain tersebut melalui browser. Satu hal yang perlu diingat, jika domain baru saja diarahkan ke server kami, maka Anda harus menunggu hingga 24 jam agar DNS bisa sepenuhnya dipropagasi. Namun, jika domain diarahkan ke provider lain, maka ada beberapa cara untuk mengecek apakah situs dan domain bisa diakses atau tidak:
Dengan menggunakan file host. Ada file khusus di komputer yang bisa diatur agar bisa meniru perubahan DNS (jika Anda menggunakan MacOS, silakan baca tutorial ini).
Mengecek ketersediaan tool online. Di internet, ada banyak sekali tool online! Di samping itu, tool online juga bisa digunakan. Cukup paste nama domain dan tool akan melakukan tugasnya. Menggunakan plugin browser. Jika Anda setup ekstensi, seperti Virtual Hosts, maka ekstensi tersebut bisa digunakan untuk mengecek perubahan DNS. Dalam hal ini, Anda hanya butuh nama domain dan alamat IP dari akun Anda (A record).
Komentar
Posting Komentar